← Kembali ke Beranda

Skandal Mahasiswa Gunakan AI untuk Menyontek di Korea Selatan

Ditulis oleh Dimas Pradipa • 30 November 2025 • Kategori: Teknologi & AI

AI Korea

Jakarta — Skandal kecurangan berskala besar telah mencuat di Universitas Yonsei. Ratusan mahasiswa yang terdaftar dalam satu kelas diduga menggunakan perangkat lunak kecerdasan buatan seperti ChatGPT untuk mengikuti ujian tengah semester.

Dosen mata kuliah tahun ketiga berjudul 'Pemrosesan Bahasa Alami dan ChatGPT' di kampus Sinchon Universitas Yonsei baru-baru ini mengungkapkan bahwa banyak kasus kecurangan akademik telah teridentifikasi, dan mahasiswa yang terbukti menyontek akan mendapatkan nilai nol untuk ujian tersebut.

Sekitar 600 mahasiswa terdaftar dalam kursus ini, yang diselenggarakan secara online karena ukuran kelas yang besar. Ujian yang diselenggarakan pada 15 Oktober terdiri dari soal pilihan ganda, dan mahasiswa diwajibkan merekam layar komputer, tangan, dan wajah mereka selama ujian berlangsung.

Namun, beberapa mahasiswa dilaporkan memanipulasi sudut kamera untuk menciptakan titik buta atau membuka beberapa jendela di layar mereka untuk menghindari pengawasan. Setelah menemukan tanda-tanda pelanggaran, profesor tersebut memasang pemberitahuan bahwa setiap mahasiswa yang mengaku secara sukarela akan diset ulang nilainya menjadi nol, namun tidak akan dikenakan penalti lebih lanjut.

Jumlah pasti mahasiswa yang terlibat masih belum diketahui, tetapi muncul spekulasi bahwa lebih dari separuh kelas mungkin berbuat curang. Menyusul pengumuman profesor tersebut, sebuah jajak pendapat muncul dengan pesan: “Mari memilih dengan jujur.”

Pada jajak pendapat tersebut, 190 dari 353 responden mengaku menggunakan bantuan AI. Banyak mahasiswa diduga memanfaatkan ChatGPT atau layanan sejenis untuk mencari jawaban selama ujian berlangsung.

“Sebagian besar dari kami menggunakan ChatGPT selama ujian,” kata seorang mahasiswa seperti dikutip dari Yonhap, Jumat (14/11/2025).

Mahasiswa lain menambahkan, “Banyak teman sekelas saya, termasuk saya, mencari jawaban menggunakan AI.”

Meskipun AI menyebar dengan cepat di universitas Korea Selatan, sebagian besar institusi belum menetapkan pedoman yang jelas. Survei tahun 2024 menemukan bahwa 91,7% dari 726 mahasiswa menggunakan AI untuk tugas atau penelitian.

Namun, studi terpisah menunjukkan bahwa 71,1% dari universitas di Korsel belum menerapkan kebijakan formal tentang AI generatif.